Malam Jumat, 25 Juni 2025, bertepatan dengan menyambut Tahun Baru Islam 1 Suro 1447 H, warga Desa Kutosari, Kecamatan Belitang 3, Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, menggelar tradisi bersih desa dengan menanggap pertunjukan wayang kulit.
Wayang kulit yang dimainkan oleh dalang profesional asal Desa Bedilan, Bapak Sungkono, menjadi pusat perhatian warga yang hadir memenuhi balai desa. Pertunjukan tersebut tidak hanya menjadi ajang hiburan, namun juga bagian dari pelestarian budaya leluhur yang dilakukan setiap tahun oleh masyarakat Kutosari.
Kepala Desa Kutosari, Bapak Suwanto, dalam sambutannya menegaskan bahwa tradisi ini wajib dilaksanakan setiap tahun pada malam 1 Suro, sebagai bentuk rasa syukur serta harapan untuk keselamatan dan kesejahteraan warga desa.
Hadir dalam acara tersebut Kapolsek Belitang 3, beserta jajarannya. Dalam pidatonya, Kapolsek menyampaikan imbauan kepada masyarakat agar senantiasa menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan masing-masing.
“Kami membuka ruang keterbukaan untuk seluruh elemen masyarakat dalam menjaga wilayah hukum ini agar tetap aman dan terkendali. Apapun bentuk yang menyangkut tindakan kriminal, segera laporkan ke kantor kepolisian. Kami siap melayani, menanggapi, dan mengayomi masyarakat 1×24 jam,” tegasnya di tengah acara.
Acara tersebut juga semakin meriah dengan kehadiran Camat Belitang 3, yang turut menyaksikan dan memberikan sambutan. Dalam pidatonya, beliau menekankan pentingnya peran pemerintah kecamatan dalam membimbing masyarakat menuju kehidupan sosial yang lebih baik dan harmonis.
Kedatangan Kapolsek dan Camat disambut antusias oleh masyarakat Kutosari. Bahkan, menurut warga, baru kali ini seorang camat dapat menghadiri secara langsung acara adat bersih desa, sehingga mereka merasa bangga dan berharap kehadiran tersebut menjadi contoh bagi camat-camat lain di wilayah tersebut.
Acara berlangsung dengan penuh khidmat, semarak, dan diwarnai suasana kekeluargaan antar warga dan aparat yang hadir.